9 TAHUN KEMUDIAN
“Jes,
lo di cariin Rama tuh..” ucap Ririn saat masuk kelas dan segera duduk disamping
Jasmine.
“Oh..
Rama dimana Rin sekarang??” tanya Jasmine pada Ririn sambil membereskan
buku-buku di meja dan segera memasukannya ke tas.
“Tadi
sih masih di kantin..” jawab Ririn, sambil merapikan baju seragamnya.
“Oh
yaudah thanks ya..” ucap Jasmine lalu meninggalkan kelas dan bergegas menuju
kantin.
Jasmine tumbuh menjadi gadis belia
yang bisa dibilang cantik dan menarik perhatian banyak lelaki. Rambutnya yang
bergelombang dan mencapai pinggang biasanya hanya dibiarkan terurai. Tinggi
badan Jasmine saat itu sudah mencapai 155 cm walaupun usianya baru empat belas
tahun. Teman-teman perempuan Jasmine menganggap apa yang sekarang dimiliki
Jasmine adalah impian bagi diri mereka. Tapi Jasmine sendiri sudah sering
sekali mengalami rasa sakit dikarenakan kesempurnaan yang saat ini ada pada
dirinya. Karena bukan hanya lelaki saja yang mempermainkannya, bahkan teman
perempuannya ada juga yang menyakiti Jasmine.
Jasmine berjalan menuju kantin
menghampiri Rama. Saat itu seisi kantin masih heboh dengan berbagai hal. Ada
sekumpulan gadis-gadis tenar di sekolah yang saat itu masing-masing memegang
gadget mulai dari Blackberry Gemini sampai dengan Blackberry Torch. Jasmine
hanya tersenyum mengingat keangkuhan anak-anak itu. Jasmine sudah melihat wajah
tampan Rama dari kejauhan, Jasmine tersenyum simpul saat Rama memandangnya.
Jasmine menghampiri Rama.
“Pulang
yuk” ucap Jasmine merengek. Rama menarik pergelangan tangan Jasmine, membuat
Jasmine terpaksa duduk di bangku panjang di sebelah Rama. Di seberang meja
sudah ada Miko, Andri, dan Tio.
“Sebentar
lagi ya” ucap Rama, sambil memberikan senyum malaikat kepada Jasmine. Jasmine
tak bisa menolak permintaan Rama. Padahal hari ini banyak sekali tugas yang
harus dia selesaikan.
“Buru-buru
banget nih Jes.. lo bawa sendok ya?” celetuk Andri membuat semuanya tertawa.
Akhirnya dengan sabar Jasmine
menunggu selama tiga puluh menit, sampai Rama dan teman-teman lelakinya
memutuskan untuk pulang. Jasmine dan Rama berjalan ke parkiran mobil. Rama
kemudian membukakan pintu sebelah kiri, dan menutupnya kembali setelah Jasmine
masuk. Rama sudah berada di depan kemudi, kemudian mobil-pun bergerak perlahan
meninggalkan parkiran sekolah.
“Jes
bentar lagi kamu ultah ke 15 kan?” tanya Rama menghentikan lamunan Jasmine.
Jasmine tergagap menjawab pertanyaan Rama.
“Eh..
iya yaang aku sebentar lagi 15 tahun” jawab Jasmine. Jasmine kembali
melayangkan matanya ke arah jendela yang berada disebelah kiri dirinya.
“aku
pengen ngasih kamu sesuatu Jes..” Rama tersenyum sekilas memandang Jasmine.
Jasmine hanya bisa tersipu melihat Rama.
“jangan
buang-buang uang kamu buat ngasih aneh-aneh ke aku ya..” Jasmine tersenyum saat
mengucapkannya.
“tuhkan
aku udah di ancem deh...” Rama membalas ucapan Jasmine.
Tidak terasa tiga puluh menit
berlalu, Mobil Rama sudah berhenti di depan pagar rumah Jasmine. Rama seperti
biasa, dengan cepat menghampiri pintu sebelah kiri dan membukakannya untuk
Jasmine.
“
Mampir dulu yuk..” Ajak Jasmine, berharap Rama mengiyakannya.
“Kapan-kapan
ya sayang, sekarang aku buru-buru nih, mau les” Rama membelai rambut Jasmine.
“Iya
deh, sms aku ya” Ucap Jasmine meninggalkan Rama.
Rama kemudian menstater mobil dan
kemudian meninggalkan rumah Jasmine. Sudah sekitar tiga bulan Rama dan Jasmine
menjadi sepasang kekasih. Berkat beberapa teman yang kebetulan menjadi mak dan
pak comblang.
Suasana rumah Jasmine sedikit senyap
saat Jasmine membuka pintu rumah, ternyata kedua orang tuanya lengkap berada di
ruang keluarga. Seakan ada yang serius mereka bicarakan saat itu.
“Ah
Jasmine kebetulan.. sini nak.. ayah mau bicara” Benar saja Jasmine di panggil
oleh ayahnya.
“Iya
Yah..”Jasmine menghampiri ayah dan ibunya lalu duduk di sofa yang berada
diseberang mereka.
“Jasmine
kamu sekolah di Jogja ya..” Ucapan ayah Jasmine membuat Jasmine hanya bisa
terdiam walaupun dalam hatinya tidak setuju.
BERSAMBUNG...
JANGAN DI COPY YA :) KARENA DOSA :D HIHIHI
Komentar
Posting Komentar