-Prolog-
“Mas... aku ikut..” teriak gadis
kecil berkepang dua, sambil berlari mengejar anak lelaki yang berusia dua tahun
diatas gadis itu.
“jangan..!!
nanti kamu jatuh..!!” jawab anak lelaki itu sambil melototi gadis kecil
didepannya.
Gadis
itu memasang ekspresi merengek sehingga akhirnya, anak lelaki itu menuruti
permintaan gadis kecil yang ada dihadapannya.
“kamu
ngapain sih ngintilin aku terus?” ucap Ryan sambil mengayuh sepedanya menuju
sawah kakeknya.
“aku
kan pacarnya mas Ryan..” jawab Jasmine sambil memeluk erat perut Ryan.
“beneran??
Selamanya yaa??”tanya Ryan pada Jasmine.
Ryan
memasang senyumnya, walaupun dia tidak mengetahui arti kata pacaran yang di
ucapkan oleh Jasmine kepadanya. Ryan sudah berusia tujuh tahun saat itu,
sedangkan Jasmine masih berusia lima tahun saat itu. Sudah satu bulan Jasmine
berada di desa tempat neneknya tinggal. Jasmine sebentar lagi akan masuk
sekolah dasar di kota Yogyakarta, kabupaten Bantul yang merupakan tempat
tinggal neneknya. Jasmine memang sangat menyukai Ryan, namun itu rasa suka
karena Ryan selalu melindungi Jasmine , seakan-akan Jasmine adik
kandungnya. Jasmine selalu mengikuti
Ryan kemanapun Ryan pergi, tentunya kecuali ke sekolah. Karena saat itu Ryan sudah
berada di kelas dua di sekolah dasar.
Ryan menghentikan sepedanya di
pinggir sawah, dia segera berjalan kearah rumah pematang sawah mengantar
rantang berisi makan siang kakeknya. Jasmine duduk di pinggir sawah, untuk
menunggu Ryan dibawah pohon. Ryan duduk sebentar sembari menunggu kakeknya
menghabiskan makanan, agar dia bisa membawa rantang itu pulang. Udara siang itu
sangatlah panas, Jasmine menyandarkan diri dibawah pohon, dan tanpa sadar
tertidur. Tak lama kemudian Ryan datang, namun Ryan merasa tidak tega
membangunkan Jasmine. Ryan duduk disebelah Jasmine dan
Tidak
lama kemudian tertidur bersama Jasmine. Mereka terlelap bersama dalam
kehangatan persahabatan. Mereka baru terbangun saat kakek Ryan bersiap untuk
pulang dan membangunkan mereka.
“Mas tar malem main yaa..”ucap
Jasmine ketika turun dari sepeda.
“nggak
ah.. aku mau ngerjain tugas sekolah!!”jawab Ryan membuat Jasmine cemberut.
“pokoknya
nanti malem aku main ke rumah mas Ryan..”jawab Jasmine sambil menjulurkan
lidahnya kearah Ryan.
Orang tua Jasmine duduk di ruang
tamu, membicarakan hal yang tampaknya serius. Jasmine membaringkan tubuhnya di
sofa dekat mamanya, dan sayup-sayup mendengarkan pembicaraan kedua orang
tuanya, walaupun dia tidak terlalu mengerti apa yang mereka bicarakan. Namun
ternyata mereka berbicara mengenai keputusan mereka untuk pindah dari desa itu.
bersambung..
dilarang keras mengcopy :) karena dosa :)
nyahaha bocah banget nggatau arti pacaran :")
BalasHapus*kayasendirinyatauaje ._.
keren ngkus lanjutin ceritanyah 8)
okok ^_^ sabar yaa :)
BalasHapus